Setahun yang lalu aku sempat menulis post yang membahas perihal usia kepala dua dan segala questnya. Post-nya bisa dicek di sini.
Sekarang
tahun 2022, artinya usiaku sudah bertambah menjadi dua puluh satu. Seharusnya
sudah melwati fase cobaan yang terjadi di ‘kepala dua’ apakah itu artinya di
usia 21 akan lebih berat lagi? Jawabannya opsional, relatif, tergantung
situasi-kondisi-toleransi. Apapun yang terjadi harus tetap bersyukur dan saling
mendoakan! Menurutku.
Sekali lagi
menurutku, karena semakin tinggi usia, aku semakin sadar bahwasanya aku
membutuhkan banyak doa —ya juga dukungan material. Namun kebanyakan adalah doa, agar apa?
Supaya diberi kelancaran dan kekuatan agar dapat melewati semua tahapan yang
nanti harus dilewati. Kalau aku ceritakan, linimasa yang terjadi di usia 20 —banyak.
Pengunjung dapat men-stalking daftar post tahun lalu di blog ini,
terpapang post yang aku upload di tanggal yang berurutan dengan kejadian
bermacam-macam. Artinya banyak kejadian-kejadian yang terjadi pada usia 20
tahun (aku tidak menilai dari semester 4, melainkan dari usia. Secara pribadi,
individu).
Lantas
apakah di usia 21 ini akan lebih banyak cobaan lagi? Lebih banyak tantangan
lagi? Lebih banyak tugas —oh kalau itu memang sudah kewajiban, sudah
susah-payah berjuang mendaftar untuk masuk perguruan tinggi ya memang sudah
kodratnya mendapatkan tugas perkuliahaan, akademis dan sebagainya. Apakah di
tahun 2022 ini, banyak tantangan atau malah terjadi gencatan tantangan sehingga
menjadikan tahun 2022 atau di usia 21 seperti biasa aja kayak usia 17-19 dan
seterusnya? Tidak ada yang tahu, semoga lancar. Seperti biasa.
Semenjak
usia 20 sampai sekarang, aku mencoba membiasakan untuk saling mendoakan. Karena
bagaimana pun apa yang kita/aku/kamu/kalian sampaikan pasti kembalinya ya ke komunikan.
Aku berusaha untuk tidak memberikan pengaruh buruk, doa yang buruk lagi
menyesatkan… jangan. Karena toh kalau kejadiannya diputar-balik, pasti akan
kesusahan dalam menjalani. Jadi berkata yang baik, terutama dalam hal doa.
Pada usia
21 sudah tidak transisi lagi, malah di fase ini mau tidak mau saya/aku/kamu/kalian
harus berevolusi. Yakni menjadi pribadi yang makin-semakin lebih baik dan
semoga. Ada perkembangan, bukan malah kemerosotan (pembahasan ini tidak dibahas
di blog ini). Karena menurutku di usia 21, ibarat game Genshin Impact —world
levelnya sudah naik. Yang berarti tingkat kesulitan pasti naik, tidak ada cara
lain untuk menurunkan kesulitan kecuali aku/kamu/kalian/kita harus
berevolusi mengevaluasi diri untuk semakin kuat, tabah, menjadi pribadi
yang baik terus menerus.
Ada beberapa
peristiwa yang terjadi di tahun 2022, merupakan peristiwa yang berat (sejauh
peristiwa berat yang aku alami) —namun sayang, aku tidak bisa menjelaskan
secara publik. Namun dari peristiwa/kejadian yang terjadi pada tahun ini bisa
aku ambil pelajaran untuk menyadari bahwa aku tidak seorang anak-anak lagi.
Bukan
berarti sudah bebas penjagaan dari orang tua —ya memang, opsional. Namun dari
bebas penjagaan itulah yang menjadi tantangan lagi ketakutan tiap malam. Tidak
ada yang tahu, siapa yang tahu, aku/kamu/kalian/kita ingin jadi apa… ya
terserah kamu. Sudah tidak masanya menyalahkan, men-suspek dengan alasan
kekanak-kanakan. Ingat, sudah 21 tahun. Pikiran harus dewasa dalam hal
kebijaksanaan lagi kebaikan dan terus-menerus.
Post ini
tidak membahas keluh-kesah yang melulu hal-hal kuliah, tidak. Melainkan
cakupannya global menyeluruh. Jadi bukan berarti di semester 6 bikin pusing —ya,
memang bikin pusing. Namun itu belum seberapa. Pembaca yang sudah melewati fase
U-20 atau malah sudah diatasnya pasti kentara perbedaan. Pada akhirnya semua
tantangan, cobaan, susah-gelisah tersebut akan dialami. Jadi tidak ada kata “Aku
tidak siap.” —ganti menjadi “Ya. Semoga lancar.” atau spesifik.
Aku
mengakhiri post dengan doa, seperti biasa yang aku berusaha ucapkan diakhir
obrolan ketika hendak pamit pulang.
“Semoga lancar, lancar, dan lancar!”
Hari ke-20
selesai dengan jumlah 560 kata, sama seperti biasanya. Belum ada perkembangan,
perihal aku baru mengerjakan animasi 2D berbasis flash untuk tugas suatu
mata kuliah. Ya objektifnya tidak mewajibkan untuk membuat animasi, namun aku
ingin bernostalgia akan masa-masa SD. Sampai ketemu lagi di hari ke-21!
0 komentar:
Posting Komentar