Pengalaman live streaming di iCafe

Sumber foto dari Unsplash. Bukan dari jepretan sendiri.

Terhitung sudah 3 kali datang ke warnet khusus game di Yogyakarta. Penjelasan tentang entri warnet tersebut sudah pernah di-post pada entri sebelumnya (klik di sini, untuk lompat ke entri tersebut). Sekarang menjelaskan tentang pengalaman live streaming-nya. Dari pengalaman ini, dapat menimang-nimbang perlengkapan apa saja yang harus ada atau minimal berapa ketika hendak merakit komputer impian sendiri.

Spesifikasi tiap komputer pada warnet tersebut kurang lebihnya seperti ini:

Prosesor: Intel core i5

Ram: 8 GB

Prosesor grafis (GPU): Nvidia GTX 1650

Penyimpanan: SSD

Layar: 144 Hz refresh rate.

Bila ditinjau sekilas, mutlak kuat serta lancar untuk digunakan bermain game kompetitif. Contohnya CSGO ataupun Valorant. Jangankan keduanya, Apex Legend atau PUBG pun libas! Karena spesifikasinya benar-benar mendukung. Seperti spesifikasi GPU (prosesor grafis) yang lebih dari cukup, ditambah dengan tingkat refresh layar monitor/lcd sebesar 144 Hz, dan koneksi internet yang cepat lagi stabil untuk bermain game kompetitif ataupun kasual. Pengalaman bermain Valorant di warnet sini sudah cukup dengan kerapatan frame lebih dari 60 fps, tinggal skill yang perlu dilatih saja hehe.


Game kompetitif saja libas lancar, bagaimana dengan game open-world seperti Genshin Impact atau Black Desert Online?

Tiap komputer di warnet yang aku gunakan sudah dilengkapi SSD sebagai penyimpanan utama untuk game yang memuat data besar. Biasanya game bergenre open world, contohnya GTA 5, Genshin Impact, Black Desert Online, PUBG, dan seterusnya. Game open world seperti itu memerlukan pemuatan data lingkungan/map akan medan peperangan atau ‘dunia’ tersebut. Sehingga kebanyakan SSD berperan banyak dalam membantu mempercepat loading game berjenis open world. Contohnya Genshin Impact.

Pengalaman bermain Genshin Impact di laptop, proses loadingnya Ya Allah Gusti. Sampai dua kali! Maksudnya setelah loading bar selesai 100% usai menunggu beberapa menit (paling lama sampai 5+ menit) lalu tiba-tiba sistem gamenya mengulang proses loading tersebut. Entah apa maksudnya, mungkin karena koneksi atau proses memuat yang terlalu lama. Hal tersebut kemungkinan terjadi karena proses transfer atau membaca memori/data yang tersimpan dalam penyimpanan/storage terjadi masalah, sehingga dapat memicu terjadinya time out. Bagi kalangan gamer, kejadian time out sudah seperti bencana kecil.

Gejala time out pada proses pemuatan sering terjadi bagi pengguna komputer/laptop/perangkat yang penyimpanannya belum menggunakan SSD, atau masih menggunakan Harddisk, persegi panjang dengan piringan tebal berlapis-lapis di dalamnya. Penyimpanan menggunakan harddisk, penggunanya harus terbiasa dengan proses pemuatan yang memakan waktu/lama. Terlebih ketika memuat data yang besar dan serta-merta. Sehingga tidak jarang ketika proses pemuatan data yang besar, lebih baik meninggalkan komputer/laptop tersebut, kemudian melakukan hal lain selagi menunggu proses data dimuat. Pengalaman ini masih saya lakukan selama 8 tahun lebih. Dari awal menggunakan laptop, sampai berganti laptop (setelah 7+ tahun) dan masih memilih yang penyimpanannya harddisk.

Berbeda dengan komputer/laptop yang sudah dipasang SSD sebagai penyimpanan untuk data-data yang perlu dimuat cepat. Contohnya data game, edit video, dan sebagainya. SSD benar-benar berpengaruh bagi sistem ataupun pengalaman dalam ber-komputer.

Kembali lagi pada pengalaman bermain Genshin Impact di warnet. Dengan tenaga SSD plus GPU yang mendukung, proses loading map hanya hitungan detik, belum lagi grafis yang kuat memberikan kualitas gambar yang memanjakan mata. Perlu dicatat, GPU yang digunakan adalah arsitektur GTX. Bukan RTX. Jadi, bisa dibayangkan seberapa bagusnya lagi bila komputer ditenagai RTX?

Dari pengalaman bermain game yang lancar, aku berpikir “Bagaimana kalau ditambah dengan live stream?” Mengingat aku juga memiliki channel Youtube yang terbengkalai, mungkin bisa dijadikan tempat/gudang untuk menyimpan momen-momen tertentu dikala bermain game. Karena tidak mungkin merekam seluruh permainan kemudian memindahkannya ke flashdisk ataupun harddisk external (belum punya). Disamping ukurannya pasti meledak besar, belum lagi malas untuk membuka ataupun mengedit video rekaman gameplay guna memotong bagian yang ‘seru’ saja. Maka dari situ, Live stream Youtube jawabannya!

Open Broadcast Software, link situs.

Software yang digunakan, sudah pasti OBS (Open Broadcast Software). Sebagian streamer menggunakan streamlabs. Untungnya warnet ini sudah memasang kedua software tersebut ditiap komputer klien. Pengguna tinggal memilih, biasa menggunakan apa. Untuk aku pribadi, terbiasa menggunakan OBS karena pernah menggunakannya satu tahun kemarin untuk live stream gameplay Harvest Moon di Youtube via laptop. Dengan kata lain, sudah terbiasa dengan fitur-fitur dan settingannya.

Link Youtube, mungkin saja mampir hehe.

Pekan pertama menggunakan OBS, melakukan live stream di warnet, rasanya satisfying sekali. Walaupun tidak ada yang melihat/menonton (ada satu/dua, menonton sebentar) namun momen-momen atau montage ketika bermain game dapat ditangkap sempurna dan hampir tidak ada lag sama sekali. Itulah keuntungan live stream dikala bermain game, dapat menangkap momen-momen spesial atau khusus, contohnya ketika sedang bermain game kompetitif atau mabar dengan teman. Pasti ada sekian persen kemungkinan, bermain seperti ‘pro’. Dari situ, perlu disorot kamera (rekam) untuk diabadikan dan ditonton di suatu hari nanti.

Proses live stream berlangsung 4-5 jam tanpa henti. Karena durasi billing warnet yang aku gunakan berjumlah 6 jam via paket. Sehingga selama 6 jam live stream, tiap detik-menitnya sebagian besar direkam secara langsung (live stream). Tampilan/output live stream, aku beri overlay seperti running text dan code QR dari Trakteer. Mungkin saja ada penonton yang memberikan dukungan via traktir es krim hehe.

Kesimpulan entri pengalaman live stream di warnet adalah memuaskan. Dengan ongkos 12 ribu untuk 6 jam (paket pagi) terbilang cukup untuk menikmati fasilitas warnet game, mulai dari spesifikasi komputer yang lengkap dengan layar 144 hz super besarnya, plus daftar game yang lengkap —kapan-kapan mau mencoba game yang tersedia di komputer tersebut, dan kecepatan internet yang mumpuni untuk digunakan bermain game kompetitif maupun casual. Entri selanjutnya akan membahas tentang bagaimana rasanya melakukan live streaming selama 5 jam tanpa henti, kemungkinan penulisannya menggunakan gaya bahasa venting wkwk.

CONVERSATION

0 komentar: