Playstyle


Seperti biasa. Awal paragraf akan menjelaskan bagaimana mekanisme game Genshin Impact. Action-rpg yang belakangan ini aku mainkan, sampai ada niatan untuk bermain sambil siaran langsung ketika di warnet. Genshin Impact merupakan game action-rpg berbasis open world yang dikembangkan oleh MiHoyo. Sistemasi permainannya berfokus pada petualangan, dan dapat memainkan lebih dari 10 karakter bergantung pada jumlah karakter yang dimiliki oleh pemain/akun tersebut.

Pada dasarnya gameplay Genshin Impact mirip seperti Honkai Impact. Karena pengembangnya sama-sama MiHoyo, hanya saja Genshin Impact sedikit berbeda dengan menaruh detail pada tiap karakter. Yakni pemain dapat mengganti senjata tiap karakter, sesuai dengan kelas atau job yang dimiliki karakter tersebut.


Contohnya Traveller (karakter utama) yang menggunakan pedang sebagai senjata utama. Amber pengguna busur panah ‘bow’, dan seterusnya. Tiap karakter memiliki kemampuan/skill/talenta yang unik bergantung pada pemain akan playstyle-nya. Sehingga dari gaya bermain itulah kadang memengaruhi keinginan untuk menarik karakter melalui ‘wish’ atau gacha sesuai dengan kebutuhan.

Masih berkaitan dengan karakter yang beberapa hari kemarin aku baru saja mendapatkannya melalui gacha/pull. Ganyu si kambing adeptus. Entri sebelumnya aku menjelaskan alasan kenapa memilih untuk menarik Ganyu karena mendukung gaya bermainku. Lalu apakah dari gaya bermain itu bisa mengganggu pemain lain? —maksudku seperti aku yang memilih untuk menggunakan gaya bertarung busur & panah. Apakah itu salah? Atau mungkin aneh?

Dari sini sudah mulai kelihatan, entri ini ditulis dengan kedok ‘venting’.


Sebagian menilai, “Aneh.”. Yah logisnya, karena aku sudah memiliki karakter yang sama elemennya (es/cyro), namun malah fokus menarik/pull karakter yang sama-sama es. Sehingga beberapa traveller berkomentar, “Kenapa tidak menarik Zhongli, ataupun Xiao. Atau menunggu banner selanjutnya yang dikabarkan re-run karakter Raiden Shogun?”.

Jawabannya adalah karena playstyle saya yang tidak cocok. Dan itu memang pilihan saya. Aku ada alasannya, namun kalau disambungkan dengan logis dalam game. Mungkin tidak masuk akal. Yah namanya juga alasan personal wkwk. Penjelasan akan playstyle ini, mengacu pada alasan kenapa tidak menarik karakter *5 seperti Xiao, Shenhe, ataupun Zhongli. Sekali lagi, ini alasan personal. Bukan karena gamenya, ataupun faktor lain. Murni karena alasan pribadi, yang kalau dijelaskan jawabannya hanya... “Ya, ngga suka aja.”.

Aku tidak menyukai playstyle-nya karakter yang menggunakan polearm. Enaknya disebut apa ya, spear? —tidak, polearm lebih tepat & jelas. Dari awal tidak menyukai wujud/bentuk polearm yang seperti tongkat/tiang dengan ujung tajam seperti belati. Ya, aku menggambarkan seperti tiang lalu ujungnya diberi belati atau trisula. Memang benar, polearm itu memiliki jangkauan serang yang lebih panjang nan lebar dibandingkan pedang ataupun claymore. Namun alasan pribadi menuntun diri untuk mengatakan “tidak.”, “Aku tidak suka.”.

Sehingga walaupun aku memiliki karakter pengguna polearm contohnya Xiangling ataupun Rosaria. Namun aku belum atau tidak memiliki karakter high rarity pengguna polearm seperti Hu Tao, Xiao, Zhongli, ataupun Shenhe. Sedangkan untuk karakter *4 pengguna polearm, sebagian kecil aku naikkan. Contohnya seperti Xiangling, atau Rosaria. Tetapi sekali lagi, untuk karakter *5 belum ada, atau tidak ada yang benar-benar niat aku pull/tarik. Yah mungkin belum, suatu saat. Mungkin.


Untungnya mekanisme gacha pada Genshin Impact ada rate on/off. Bila rate on, maka karakter yang didapat adalah banner yang ditarik/pull. Sehingga tidak mungkin aku mendapatkan karakter *5 di luar banner yang aku tarik ‘pull’. Begitu juga rate off, sampai hari ini belum ada karakter *5 pengguna polearm yang termasuk dalam golongan ‘rate off karakter’. Total karakter yang ‘rate off’ seperti Diluc (Claymore), Jean (Sword), Mona (Catalyst), Keqing (Sword). Sampai saat ini, belum ada karakter rate off pengguna polearm.

Mungkin suatu saat aku bisa berubah pikiran. Namun saat ini masih bertahan teguh untuk tidak menarik karakter *5 pengguna polearm. Alasannya simpel, “Ya ndak suka saja.”. Tetapi untuk karakter *4 yang menggunakan polearm, masih ada kemungkinan akan aku naikkan karena kebutuhan karakter support seperti Xiangling. —atau Rosaria? Eh tapi dia pengguna cyro/es. Ah sudah lah.

Lalu, apakah style bermain yang menolak pengguna polearm adalah hal yang salah?

Apakah memilih untuk menarik ‘pull’ karakter tanpa memperhatikan vision elemen untuk party-nya adalah hal yang salah?

Apakah bermain dengan tanpa memperhatikan jumlah kerusakan per-damagenya adalah hal yang salah?

Pertanyaan tersebut berdasarkan kejadian nyata, dan sebagian sering terjadi (ditanyakan). Oleh teman-teman satu sekawanan game, maupun mayoritas pada komunitas game tersebut. Sampai-sampai, banyak yang merasa ‘heran’ akan cara bermain yang sekedar jalan-jalan, tidak mementingkan menaikkan karakter, sampai aku sebagai pengguna ‘Eula’ namun kontribusi damage/kerusakan yang aku berikan hanya sejumlah ribuan kecil. Sedangkan rata-rata user Ela dapat berkontribusi damage/kerusakan sampai puluhan ribu, atau malah ratusan. Dari sekian lontaran pertanyaan, dan petuah yang diberikan para ‘sesepuh’ traveller timbullah ide untuk membuat entri ini dengan tujuan untuk meng-counter sekaligus mengkritisi akan tindakan yang mungkin niatannya baik, tetapi sebenarnya sedikit berlebihan. Saran memang saran. Kamu boleh mengambilnya, atau membuangnya. Aku memiliki cara bermain sendiri, dengan caraku sendiri. Ini adalah playstyle tiap orang yang berbeda-beda.

Contohnya ada traveller yang benar-benar mendambakan untuk memiliki karakter pyro polearm Hu Tao, salah satu karakter yang tergolong ‘meta’ dengan kontribusi damage paling besar pada elemental burst (serangan ultimate-nya) bila dipasangkan dengan artifak yang sesuai/pas. Ada juga mereka mendambakan ingin mengoleksi para archon.


Archon adalah set karakter yang tersebar di tiap region Teyvat. “Archon muncul tiap 6 bulan sekali. Diikuti terbukanya region baru.” Ujar salah satu sesepuh traveller yang mengkalkulasikan kapan archon selanjutnya muncul. Mereka merupakan karakter yang spesial dari segi lore (cerita) maupun gameplay. Ya, kalau ditinjau dari segi gameplay maka kaitannya dengan playstyle (gaya bermain) pemain. Namun karakter archon memang berbeda dibandingkan karakter lain. Berikut karakter archon yang sudah rilis diikuti dengan regionnya:

  1. Venti (Anemo), region Mondstadt
  2. Zhongli (Geo), region Liyue
  3. Raiden Shogun (Electro), region Inazuma
  4. … dan seterusnya (belum rilis).

Total semua archon mengikuti jumlah elemen yang ada pada dunia Genshin Impact (Teyvat). Ada tujuh elemen yang tersebar dan disimbolkan sebagai perwakilan ‘vision’. Tujuh elemen tersebut mudah diingat dan sering muncul ketika proses loading bar yang disimbolkan tujuh logo elemen. Yakni;

  1. Anemo (angin)
  2. Geo (tanah)
  3. Electro (petir)
  4. Cyro (es)
  5. Pyro (api)
  6. Hydro (air)
  7. Dendro (tanaman)

Kembali lagi pada playstyle atau gaya bermain tiap orang yang berbeda-beda. Menarik ‘pull’ karakter merupakan kebebasan bagi tiap pemain. Tidak ada salahnya menarik karakter dengan alasan yang bervariasi. Contohnya aku menarik karakter ‘Eula’ pada banner ‘re-run’-nya karena pada dasarnya memang suka atau demen dengan si pengguna claymore dengan gaya bertarung yang nge-dance.

Banyak saran yang dilontarkan kepadaku dari para sesepuh. Contohnya,

“Kamu punya Eula, nanti ketika re-runnya Raiden. Ambil saja, buat support Eula kamu.”

“Eula, pasangan artifaknya adalah physical damage bonus. Jangan kamu taruh cyro damage bonus. Damage-nya sedikit.”

“Eula, berarti claymore ya. Zhongli pas re-run. Pull. Untuk shieldnya.”

Dan… masih banyak lagi. Saran yang diberikan ketika awalan adalah memberikan ceramah akan anjuran apa saja yang ‘harus’ dilakukan untuk membangun (build) karakter Eula dengan baik menurut para sesepuh. Namun saran-saran tersebut makin lama berujung semakin gelap atau menjatuhkan. Apalagi kalau bukan ‘damage per screenshot’?

sumber: https://twitter.com/ZrSiO4__/status/1408002862026657793/

Apa itu ‘Damage per Screenshot? Slang atau istilah yang dipakai untuk memamerkan ‘showcase’ damage di tiap screenshotnya. Semisal aku pengguna Eula yang mengutamakan damage yang besar, Ketika bermain melawan boss atau domain, ledakan elemental burst-nya menghasilkan damage yang merupakan hasil kalkulasi kerusakan/damage yang diberikan setelah melakukan elemental burst. Mekanisme karakter Eula adalah men-stok damage yang diberikan, kemudian ditotal untuk dijadikan serangan final. Kebanyakan ledakan final dari elemental burst Eula mencapai 100 ribu (ada yang sampai 1 juta) damage. Ketika pemain mencapai damage setinggi itu, biasanya akan menangkap layar ‘screenshot’ untuk dipamerkan sebagai pencapaian seorang pemain Genshin Impact dalam membangun karakternya dengan baik, sepertinya.

Kembali lagi tentang saran yang diberikan dari komunitas & teman-teman sekawan Teyvat. Ketika menanyakan seberapa besar damage yang diberikan dari karakter Eula yang aku pakai, ternyata tidak tembus lima ribu di tiap tebasannya. Tanggapannya adalah sebagai berikut,

“Harusnya bisa sepuluh ribu ditiap gebukannya.”

“Berapa, damage ultinya? Dua puluh ribu?”

“Taruh karakter Eula-mu di profil. Mau lihat artifaknya.”


Ya, namanya juga saran. Boleh diambil atau dibuang. Namun kalau sudah tahu gaya bermainnya tidak fokus akan hal tersebut ‘damage tinggi’, agak kesal juga ya kan.

Terlepas dari itu semua. Genshin Impact seingatku, motto-nya hanya berfokus pada petualangan/adventure. Bertualang di dunia yang disebut Teyvat, explore sana-sini. Bukan menaikkan karakter setinggi mungkin, yang fokus pada artifak dengan stat ‘CRIT DMG’ atau ‘CRIT RATE’ lalu pencapaian tertinggi adalah bisa one shot saat melawan boss weekly.

Ayolah, gaya bermain tiap orang itu berbeda-beda. Tidak bisa disamakan, atau malah dibandingkan. Hal ini yang mungkin membuat fandom Genshin Impact dinilai paling toxic di antara fandom lainnya. Kefanatikan karakter, obsesi akan damage yang besar, beradu artifak yang paling baik, tambang garam, dan masih banyak lagi.

Okelah mungkin kefanatikan karakter termasuk selera. Namun kalau obsesi damage, bahkan sampai membanding-bandingkannya dengan pemain lain yang sudah jelas tidak berminat akan hal tersebut rasanya sedikit annoying/menyebalkan. Sudah jelas-jelas aku tidak menganut sekte atau playstyle tersebut, tetapi kok masih saja diceramahi bahkan dibanding-bandingkan. Awalnya aku menilai, “Ah maksudnya nasehat. Saran.”. Tetapi kok makin keterusan, ujung-ujungnya kompetitif. Padahal Genshin Impact tidak ada fitur PvP atau kompetitif dalam hal apapun (untungnya, kalau ada. Wah tidak terbayangkan) namun kenapa kok rasanya ada. Sampai-sampai aku mencoba berintrospeksi, apakah aku yang terlalu baper atau bagaimana?

Hingga aku menemukan salah satu pengguna di Reddit yang menyampaikan keluhannya akan pemain yang suka membanding-bandingkan damage. Menjunjung tinggi karakter yang disukai, tanpa memperhatikan kelas ataupun perbedaan stat.

Damage tinggi = Meta

Jangan seperti itu lah. Tolong. Membanding-bandingkan mungkin fine-fine saja. Tetapi kalau keterusan, dan yang bersangkutan sudah jelas-jelas tidak tertarik akan kompetitif saling memperkuat karakter tersebut maka jangan diteruskan.

Jangan paksa traveller yang ingin bermain santai agar mengikuti gaya bermain kalian yang sudah ‘pro player’. Meskipun tidak semua, tetapi apesnya aku sering dapet yang model beginian. Apalagi kalau sudah menyangkut weapon yang digunakan itu stat-nya tidak sesuai dengan karakter yang bersangkutan. Widiw…

Contoh kasus:

  1. Ganyu dipasangkan dengan Sacrificial Bow
  2. Traveller max crown
  3. Karakter *4 max level

Dan… seterusnya.

Kesimpulannya adalah hormati gaya bermain orang lain. Kefanatikan karakter itu boleh, ambil buat personal saja. Tidak perlu dibawa ke publik bahkan sampai menjatuhkan karakter lain. Jangan buat fandom Genshin Impact menjadi semakin toxic.



CONVERSATION

0 komentar: