Sabar Mastery

Besok lebaran, hari raya kemenangan. Lalu bagaimana puasa kalian? Semoga bisa dipertemukan kembali bulan Ramadhan di tahun depan kelak.


Bahas-bahas berkaitan puasa Ramadhan, nggak terlepas adanya menahan. Namanya puasa, pasti ada imsak. Ngekeng/nahan. Nahan apa? Banyak, mulai nahan lapar, minum, emosi, dan sebagainya. Seiring bertambahnya umur, berkurangnya waktu kesempatan godaaan semakin naik dan sudah berbeda levelnya ketika SD, SMP, SMA.. bahkan sampai mencapai ranah dewasa.

Dulu bisa dikatakan menahan lapar atau minum, untuk anak umuran SD, SMP mungkin bisa jadi hal yang berat. Tapi setelah banyak tempaan, kemudian bertambahnya umur dan sebagainya. Akhirnya sadar kalau godaan lapar dan haus ini sebenarnya belum seberapa. Ada yang paling intens dan bisa jadi berbahaya, hanya karena sekilas tapi membatalkan puasa.

Apa? Banyak pokoknya.

 


Mulai dari menahan emosi, hawa nafsu. Ya aku rasa semakin tinggi, itu godaannya bukan dari luar. Malah pemicunya atau yang men-trigger adalah diri sendiri. Seperti menahan hawa nafsu, itu kaitannya sama diri sendiri. Bagaimana awak mengolah godaan untuk bisa mengatakan 'Tidak' atau memalingkan muka ketika ada sesuatu yang dapat memicu batalnya puasa, adalah dari diri sendiri.

Catatan, aku menulis ini bukan berarti aku mastery, master, berpengalaman, andil dalam bidangnya. Tulisan ini terinspirasi dari kawan, yang sabarnya benar-benar ekstra sabar. Sampai bisa mengolah emosi, mana ia sedang kesal atau lelah pun nggak kelihatan. Tetap bisa terlihat santai & EZ, walaupun aku nggak bisa membayangkan beban hidup yang jadi tanggungan itu seberapa.

 


Intinya mengolah sabar. Penguasaan sabar yang kemampuan ini tidak bisa langsung diraih dalam kurun waktu singkat. Apalagi tipikal orang kayak w, usus-nya kurang panjang. Akhirnya apa-apa langsung diseriusin, guyon minim dan sebagainya.

Mereka yang bisa mengolah sabar, biasanya pintar pula mengolah hawa nafsu. Logikanya, mereka bisa mengolah emosi dan pikiran untuk tetap fokus & sabar menghadapi cobaan atau suatu tanggung jawab yang harus segera dikerjakan. Sedangkan banyak tugas tanggung jawab lain yang mengantre untuk segera diselesaikan berarti ia sudah bisa mengatur awak sendiri.

Bisa membedakan mana yang prioritas, mana yang sekedar formalitas. Walau kadang dalam studi kasus sering terjadi pilihannya sama-sama prioritas. Berarti yang dipilih? Ya yang lebih prioritas dan kepentingannya instan.

Misal sama-sama instan dan prioritas, maka dipilih yang benar-benar kepentingan khusus nan istimewa. Tidak terulang kapan pun di mana pun.

Dan seterusnya. Mindset seperti ini, untuk orang yang mikirnya basis logika pasti berat. Pasti berat. Aku yakin itu.

 

Bisa memilah mana yang penting, mana yang harus dikorbankan. Mana yang harus bersikap ramah tamah dan keras sesuai pada waktunya. Itu pengolahan sabar yang benar-benar penguasaan butuh waktu untuk mencapai ranah tingkatan tersebut.

 

Mereka mungkin punya pikiran sama. Ingin seperti kawan-kawan dan mereka. Lumrahnya umuran seperti itu.

Tapi karena sabar dan memilih mana yang diprioritaskan, membuang mimpi dan cita-cita. Nggak, maksudnya membuang cita-cita dan sadar bahwa ini lebih penting dari yang diinginkan.

 

Itu berat. benar-benar berat. Aku bisa mengambil contoh dari cerita. Tapi rasanya nggak etis bila disertakan dalam artikel yang terbilang (agak serius) ini. Mengambil dari sinopsis cerita anime Tokyo Ghoul. Di mana si lakon, yang awalnya innocent. Diam, tidak berdosa, bersahaja, harmoni kehidupan yang sebenarnya monoton tapi feels kinda happy at all. Berubah drastis, dan dari situ merubah takdir yang awalnya nggak belok, lurus bae. Menjadi kelak-kelok sampai akhirnya diakhir cerita bisa mengontrol itu semua.

 


So simply, itu semua butuh waktu. Termasuk penguasaan sabar ini. Butuh waktu dan aku mempunyai kawan-kawan hebat dan mayoritas sudah mencapai ranah ini. Penguasaan sabar, emosi. Bagaimana ia bisa menerima, ridha atas anugerah yang dikaruniai atau masalah yang dikaruniai. Tetap bersikap santai pasrah maring Gusti, so pasti hidup seperti sudah dijamin sama Sang Ilahi.

 

Artikel singkat, hasil free writing. Inspirasi malam tadi setelah stress karena pengumpulan dan segala kehebatannya. Tapi akhirnya bisa venting dengan baik dan mendapatkan banyak cerita pelajaran. Seperti biasa, Aku Naufal. Orang yang masih banyak belajar, kadang kurang bersyukur karena dikelilingi banyak kenikmatan. Terima kasih sudah menyempatkan luang waktu untuk membaca sampai paripurna usai.

 

Hubungi aku melalui platform sosmed yang sudah aku sediakan di tiap layout di blog ini.

I'll open up dm or let's discuss 'bout fantasy lel.

CONVERSATION

0 komentar: