Notetaker Klasifikasi, 13 Nopember 2020. Melalui whatsapp grup.
Yang perlu kalian ketahui, dalam mengklasifikasi sebuah karya/dokumen/buku dan sebagainya menggunakan DDC. Perlu penentuan subjek terlebih dahulu, di mana penentuan tersebut bisa ditemukan ketika buku tersebut itu tentang apa.
Dengan cara, penyajian buku tersebut itu tentang apa. Tujuannya adalah untuk menemukan isi buku tersebut itu terkandung tentang apa.
Karena bisa jadi, dalam buku itu terdapat subjeknya sama. Tapi disiplin ilmunya itu berbeda, maka nomor klasifikasi-nya berbeda juga.
Contoh:
Subjek “Anak”, itu bisa termasuk dalam beberapa disiplin ilmu yang bermacam-macam. Seperti Pendidikan anak, Psikologi Anak, Ilmu Gizi untuk Anak. Jadi subjeknya sama, tapi ilmu yang dikaitkan berbeda. Jadi nomor klasifikasinya berbeda pula.
Subjeknya Anak, tapi isinya tentang kedokteran. Maka peng-kelaskan bukunya juga berkaitan dengan kedokteran pula.
Intinya kita harus tahu, subjek tersebut termasuk dalam disiplin ilmu apa.
Lebih jelasnya, pada saat menentukan subjek. Orang yang meng-klasifikasi tersebut, harus memeriksa karya atau dokumen yang akan dianalisa/diolah.
Pemeriksaan ini, meliputi:
1. Judulnya.
Namun terkadang, judul sendiri tidak begitu membantu. Maka harus menggunakan referensi yang lain untuk membantu. Seperti anak judul.
2. Daftar Isi
3. Sub-Bab
4. Kata Pengantar
5. Pendahuluan
6. Baca secara cepat, untuk bisa mengetahui isi dari buku tersebut
7. Searching KDT-nya
8. Nggak tahu lagi? Tanya kepada orang yang ahli dalam buku tersebut
Setelah menentukan subjek dari karya/buku/dokumen yang sedang dianalisa, langkah berikutnya
Pilih tentukan disiplin atau sub-disiplin ilmu yang sesuai bagi buku/koleksi/dokumen tersebut berada.
Misalnya, jika ada buku/karya tentang kuda. Subjek-nya kuda, tapi harus dianalisa lebih dalam lagi. Subjek kuda tersebut, apa ada dalam bidang disiplin ilmu “zoologi/ilmu alam” atau tentang “peternakan kuda”
Jadi sama-sama subjeknya kuda, tapi perlu dianalisa lebih dalam. Apa isi buku tersebut? Belum tentu judulnya Kuda, tapi isinya berkaitan dengan peternakan Kuda. Tergantung pada bukunya tersebut.
Memang, kita harus selalu membaca. Prinsip-prinsip dasar dalam meng-klasifikasi
1. Tempatkan sebuah karya, di tempat yang paling berguna.
2. Kelaskan sebuah karya mengacu pada maksud/tujuan dari pengarang tersebut.
3. Kelaskan sebuah karya dengan subjek-nya terlebih dahulu. Baru kemudian bentuknya, jika memang diperlukan. Kecuali untuk karya fiksi, bukan pada subjek-nya. Melainkan pada sisi bahasanya.
4. Untuk karya fiksi/imajinasi, itu kelaskan sesuai dengan bahasa asli dari karya tersebut. Lalu bentuk sastranya, (novel, puisi, prosa)
5. Kelaskan sebuah karya, dalam subjek yang spesifik mungkin/detail mungkin. Misalnya, karya tentang katalogisasi itu berarti kita kelaskan pada kelas katalogisasi. Bukan pada kelas yang lebih umum, misalnya Ilmu Perpustakaan atau yang lebih umun (karya umum). Maka dari itu, kalian perlu mengetahui kelas yang paling spesifik dari karya itu.
Subjek ada 4 macam.
Subjek Dasar
Subjek Sederhana
Subjek Majemuk
Subjek Kompleks
o Fase Bias
o Fase Pengaruh
o Fase Alat
o Fase Perbandingan
Fase → Hubungan antara 2 subjek dasar, yang ada dalam subjek kompleks
Semisal ada 2 subjek yang berbeda. Yang menjadi dasar, penentuan nomor klasifikasinya adalah di mana buku tersebut berada.
Contoh, semisal ada buku dengan judul “Puasa dan Kesehatan”. Seandainya buku ini ada di perpustakaan fakultas kedoteran, kemungkinan buku ini nomor kelasnya pada kelas kesehatan (sekitar 600 an). Semisal buku ini ada di perpustakaan UIN Sunan Kalijaga yang bersifat global, maka buku tersebut masuknya pada kategori puasa yang berkaitan dengan agama.
Jadi tergantung buku itu di mana? Di fakultas yang membahas tentang kesehatan atau yang bersifat global?
0 komentar:
Posting Komentar