Materi Pembekalan kelas 12 hari pertama (29/04/19)
KH. Hasan Fauzi
Akhlaqul Karimah sebagai seorang Santri.
شرف الانسان بالعلم و الادب
Orang itu bisa jadi mulia karena Ilmu dan Adab. Sepintar
apapun kalau engga punya adab itu tidak ada apa-apanya. Begitu juga sebaliknya,
sebesar apapun adabnya kalau engga punya ilmu. Itu sama saja tidak ada
apa-apanya.
Contoh terdekat yang dapat diambil pelajarannya adalah.
Makhluq yang diciptakan Allah terbuat dari api. Iblis. Pintar dan ilmunya lebih
tinggi dari pada malaikat dan makhluq lainnya. namun karena dia memiliki sifat
sombong merasa dirinya paling pintar. Akhirnya ia dijadikan makhluq yang hina
dihadapan Allah karena sifat sombongnya.
Dan lagi, merasa ingin dihormati dengan cara melakukan sopan
santun. Alias berlagak seperti orang yang punya adab tinggi dengan maksud dalam
hati ingin dihormati. Itu juga ndak boleh.
Cara agar orang yang memiliki ilmu itu mempunyai adab. Itu
dengan cara mengamalkan ilmunya.
العلم بلا عمل كالرجل بلا ذكر
Bilamana kita memperoleh sesuatu. Sekalipun itu barang yang
mulia. Tetap lebih mulia ilmu.
علم itu diambil dari 3 huruf.
ع:
yang berarti "عليين"nama surga yang
paling tinggi derajatnya.
ل:
yang berarti welas aseh. Karena orang yang memiliki ilmu. Pasti punya rasa welas kasih sayang. Atau
bahasa jawanya rak tegellan.
م:
kerajaan atau merajai. Coba
kita lihat dalam lingkup masyarakat. Orang yang dipandang paling tinggi dan
dijadikan rujukan utama. Biasanya adalah Kiainya. Atau tidak lain orang yang
dianggap mempunyai pendalaman materi agama yang tinggi dibanding orang biasa.
Karena itu orang yang memiliki Ilmu bisa dianggap sebagai raja karena sebagai
memimpin suatu masyarakat.
Apakah
kalian tahu? Dalam hukum dam (denda) itu dipakai untuk mengasihani kaum duafa.
Siapa yang
mempunyai derajat yang tinggi. Harus tetap sopan santun terhadap orang yang
lebih tua.
Sopan
santun terhadap guru antara lain,
Bila mana
gurunya sedadng dalam keadaan sibuk atau lelah atau sepaneng. Itu hendaknya
jangan menanyakan suatu permasalahan persoalan. Karena bisa jadi nanti kamunya
akan kena semprot marahan atau emosi karena ketidakstabilan emosi dari guru
tersebut.
Jangan
menduduki tempat duduk guru,
Jangan
mengawali obrolan atau omongan kecuali
telah mendapat izin dari guru,
Mencari
ridhanya guru secara langsung maupun tidak langsung. Lantas apa pengertian
tidak langsung. Misalnya, ketika diluar lingkup pengawasan guru. Kita tentunya
tidak melakukan sesuatu yang mana bila kita melakukan seuatu tersebut bisa
menyebabkan guru marah atau tidak senang.
Jangan mengucapkan
kata-kata atau bersikap yang menyebabkan ketidak senangnya guru tersebut.
Melaksanakan
perintahnya selama tidak melakukan kemaksiatan.
***
KH. Ulil
Albab Arwani
Ulumul
Qur’an
Berhasil
tamat dari madrasah TBS itu adalah kenikmatan tersendiri bagi kita pula. Karena
itu kita harus bersyukur. Karena lulusan dari TBS itu mempunyai nilai plus
tersendiri. Karena lulusan dari TBS itu dikenal dengan murid-murid yang
mempunyai pengetahuan tentang ilmu agama yang mendalam. Dan tentunya biasanya
akan dijadikan rujukan atau imam dalam masyarakat. Begitu pula lulusan dari
madrasah lain pula.
Kita
diciptakan untuk beribadah. Untuk beribadah, dan tentunya ada aturannya. Karena
garis besarnya itu sudah dijelaskan dalam Al Qur’an dan Hadits.
Bilamana
kita melakukan sesuatu yang sesuai aturan dari Allah. Maka yang kita lakukan
itu akan dicatat sebagai ibadah pula.
Ibadah
adalah suatu kewajiban. Dan kewajiban inilah yang perlu diutamakan dilaksanakan
terlebih dahulu.
Membaca Al
Qur’an itu paling utama. Tapi tentunya kewajiban seperti ibadah itu
dilaksanakan terlebih dahulu.
Kenapa
harus membaca Al Qur’an, karena Al Qur’an itu lebih afdhal / lebih utama /
lebih agung dari pada segala sesuatu kecuali dengan Allah.
Dalam Al
Qur’an sendiri mencakup segala pengetahuan. Ilmu agama, tauhid, akhlaq, bahkan
ilmu-ilmu umum pula ada didalam tersebut.
“segala
ilmu yang ada di Al Qur’an. Hanya saja belum dikuak atau dikaji oleh para
ilmuwan”
Karena itu,
barang siapa yang ingin dicintai Allah dan Rasul-Nya. Maka bacalah mushaf Al
Qur’an.
Usahakan
setiap hari. Membaca Al Qur’an. Tiada hari tanpa baca Al Qur’an. Paling tidak
setahun itu dapat khatam 2 kali. Yang mana seharinya itu dijatah membaca 4
halaman.
0 komentar:
Posting Komentar