Halo, this is Naufal. The only one human that own this blog.
Jadi, apa kabar kalian semua? Lama tidak berjumpa secara langsung maupun virtual atas alasan kesibukan dan lainnya. Semoga kalian semua baik-baik saja, layaknya salam seorang muslim tiap kali berjumpa secara nyata maupun maya. Assalamu'alaikum yang merupakan doa untuk keselamatan kepada orang yang sedang diucapkan kepadanya. Kalau diartikan dalam bahasa Inggris maka cukup simpel, peace be upon you. Zaman sekarang menurutku doa masih menjadi posisi paling penting dan vital di semua keadaan. Mau susah ataupun senang.
Kalau misalnya dalam keadaan susah, maka semoga kesusahan tersebut segera sirna. Kesusahan tersebut juga bermacam-macam, tergantung porsi orang menilainya. Bisa jadi orang punya banyak uang itu susah, atau malah sebaliknya. Maka dari itu, arti dari Assalamu'alaikum yang memiliki arti peace be upon you sudah menjadi doa yang sesuai dan dapat beradaptasi dalam kondisi apapun. Lagi pula, siapa yang tidak ingin kedamaian? Ketika kamu pernah menonton film Kung Fu Panda, kalau tidak salah yang seri kedua filmnya. Po yang menjadi tokoh utama dalam cerita tersebut, perlu latihan dan menerima atas segala apa yang dia hadapi demi untuk mendapatkan kedamaian batin (inner peace).
Sama halnya dalam Islam. Kedamaian secara lahiriyah maupun bathiniyah itu juga sangat diperlukan. Tetapi perlu diingat, cara tiap orang mendapatkan kedamaian itu berbeda-beda. Kalau zaman sekarang mungkin kita menyebutnya healing, ada juga yang memberikan istilah refreshing dan sebagainya. Pada inti tujuannya itu sama, yakni mencari kedamaian lahir batin.
Berhubung tulisan ini ditulis dan dirilis bersamaan setelah hari raya Idul Fitri, maka saya pribadi sebagai penulis di blog pribadi ini menyampaikan minta maaf sebesar-besarnya bila ada tulisan yang saya kirim melalui platform Blog ini yang membuat pembaca emosi atau malah bingung sehingga membuat pusing ketika mencoba memahami. Secara garis besar, kesalahan dari penulis adalah bagaimana cara dia menyampaikan isi pikiran dia agar dapat enak dibaca (seharusnya). Tetapi pada kenyataannya belum tentu demikian. Buktinya tulisan sebelumnya itu melewati beberapa uji beta reader, tujuannya adalah untuk mengetahui "Apakah tulisan ini sudah bisa dipahami untuk pembaca secara awam?" Karena kalau dibaca saja, ya hampir semua orang bisa. Tetapi apakah tulisan tersebut dapat dipahami?
Berbeda dengan novel, yang ketika dibaca awal-awal mungkin belum paham. Tetapi setelah sampai bab selanjutnya, bikin penasaran kemudian lanjut dibaca sampai khatam. Blog pribadi ini dahulunya dibuat bukan niatan untuk menuliskan cerita, ya kalau cerita-cerita bukan di sini. Tetapi ada situs sendiri, sehingga tulisan yang tertuang di sini merupakan hasil bagaimana cara saya berpikir dalam menyingkapi sesuatu. Tidak semuanya dari saya sendiri, terkadang juga berisi resume materi perkuliahan atau acara-acara tertentu seperti "Pembekalan KKN" yang harapannya dapat berguna kelak. Kembali ke tadi, tulisan yang sudah dibaca dan diuji oleh beta reader pun belum tentu bisa dipahami oleh pembaca secara keseluruhan. Bukan karena tulisannya berlevel tinggi, tetapi memang cara penulisannya yang kadang susah dipahami. Sering menyalahi aturan kepenulisan bahasa Indonesia, atau malah menggunakan diksi yang terbilang 'aneh' atau dipaksakan agar kelihatan ber-rima. Ya begitulah tulisan saya, kalau nggak begitu ya bukan tulisan blog melainkan skripsi. Doakan saya.
Beberapa hari yang lalu, saya terpikirkan sesuatu. Bukan hal yang penting, tetapi kalau diremehkan juga bikin genting. Pikiran tersebut membuat saya teringat tentang pendapat dari pak Rowan Atkinson, beliau merupakan aktor yang dikenal hampir seluruh penjuru dunia. Siapa yang tidak tahu Mr. Bean? Ya, beliau adalah pemeran dari tokoh yang sering membuat kita tertawa padahal dia hampir tidak berbicara. Pak Rowan Atkinson dalam salah satu interview-nya mengatakan bahwa sosial media merupakan tempat yang unrelaxing atau tidak santai. Ungkapan tersebut memiliki maksud yang dalam, kalau ditafsirkan dangkal maka bisa-bisa memancing emosi pengguna lain. Tetapi memang kenyataannya demikian.
Atas dasar tersebut saya memilih untuk 'mengunci' akun sosial media yang saya miliki di beberapa platform dan menyapu beberapa akun sosial media yang saya ikuti. Untuk teman yang kebetulan terkena 'sweep' maka saya pribadi mohon maaf dan segera menghubungi saya dengan cara berkomentar di postingan blog ini untuk memverifikasi. Akhir kata, sampai bertemu di lain kesempatan dan tulisan. Saya Naufal, dan masih menjadi notetaker. I'll see you later. Until next time.
0 komentar:
Posting Komentar