Seorang yang sudah terbiasa mengatur file atau data dalam ponsel/laptop/komputer, secara tidak langsung dia sudah mempelajari bagaimana mengolah arsip secara otodidak dengan baik. Manajemen arsip merupakan keterampilan mendasar yang mungkin semua orang perlu mempelajarinya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Arsip di sini diartikan secara meluas, tidak diartikan sempit. Arsip tidak hanya melulu akan dokumen atau surat keterangan seperti akta kelahiran, surat nikah, atau sertifikat kelulusan.
Arsip bila
diartikan secara luas, maka cakupannya dokumen atau file dalam bentuk apapun
yang disimpan, sewaktu-waktu akan dicari dibutuhkan. Oleh karena itu file
tersebut harus disimpan dengan baik, agar nanti ketika dicari cepat ketemu.
Jadi bila aku mengunduh file, entah itu musik, video, gambar, dokumen… yang aku
gunakkan untuk tujuan tertentu, aku menyimpannya, lalu menggunakannya nanti
atau suatu saat maka itu sudah termasuk arsip.
Pengertian
arsip secara resmi adalah catatan rekaman kegiatan atau sumber informasi dengan
berbagai macam bentuk yang dibuat oleh lembaga, organisasi maupun perseorangan
dalam rangka pelaksanaan kegiatan. Contohnya seperti laporan kegiatan, berita
acara, notulen rapat, dan sebagainya. Catatan-catatan tersebut berisikan
rekaman atau rangkuman apa saja yang terjadi, sehingga isi kandungannya menjadi
sumber informasi yang dapat digunakan/berguna untuk suatu organisasi maupun
perorangan.
Itu kalau
arsip diartikan secara sempit dan resmi. Namun kalau secara meluas, foto-foto
jepretan melalui ponsel itu sudah termasuk arsip menurutku. Foto yang ada di
galeri ponsel juga merupakan arsip karena sama-sama berisikan catatan atau tangkapan
suatu kegiatan yang memiliki unsur atau kandungan informasi. Entah dalam bentuk
apa, bervariasi. Karena sekali lagi, arsip tidak melulu dengan dokumen yang
resmi. Arsip tidak berjumlah satu atau dua, bisa sampai beribu-ribu. Buktinya foto-foto
yang ada di galeri ponsel kebanyakan mencapai ribuan, bahkan sampai memenuhi
memori internal ponsel. Mayoritas foto-foto tersebut juga mengandung informasi,
sehingga foto yang ada di galeri sudah termasuk arsip.
Lantas, apa
itu manajemen arsip? Menurut Suraja, adalah rangkaian kegiatan untuk mengelola
seluruh arsip yang terlibat dalam proses pengurusan arsip. Dengan kata lain,
kegiatan yang mengelola dokumen-dokumen, dengan tujuan nanti ketika dokumen
tersebut sedang dibutuhkan maka akan mudah ditemukan. Penjelasannya bisa lebih
panjang lagi, bahkan ada kategori atau jenis-jenis arsip dikelompokkan.
Secara
tidak sadar, hampir semua orang sudah pernah melakukan penataan dokumen. Entah
di ponsel atau di laptop. Penataan tersebut dapat berupa memindahkan file,
mengelompokkan file dengan sanak saudaranya atau memiliki kepentingan yang
sama, atau memberi/mengubah nama file dengan kode yang unik (mungkin hanya
diketahui oleh yang buat). Tujuannya tetap sama, yakni sewaktu ketika sedang
membutuhkan file tersebut, maka mudah untuk mencari.
Aku mencoba
mengambil contoh mengunduh file PDF yang berisi jurnal artikel penunjang
penelitian atau essai. Biasanya setelah mendapatkan banyak jurnal artikel, langkah
yang selanjutnya aku lakukan adalah mengelompokkan pdf-pdf tersebut dalam satu
folder sehingga mempermudah agar aku mengetahui “Oh ini dia filenya yang aku
cari.”. Dari proses memindahkan atau mengelompokkan file tersebut menjadi satu,
atau dibedakan berdasarkan faktor lain. Itu sudah termasuk tindakan mengelola
arsip, atau dalam bahasa lainnya ‘Manajemen Arsip’.
Alasan
mengapa yang menyukkai materi ini “Manajemen Arsip” adalah salah satu
ketentuannya membebaskan pengguna atau yang mengelola untukk menggunakan
aturannya sendiri dalam mengelola arsip/dokumen tersebut. Tidak harus mengikuti
peraturan atau dasar yang ditetapkan dalam mengelola arsip. Melainkan using
your own style, atau using your own management style.
0 komentar:
Posting Komentar