Bahas-bahas Premis (Day 16)


Selamat datang di tulisan hari ke-16, ditulis semakin kepepet dan mepet. Semoga bisa rampung survive sampai akhir bulan hari ke-30. Seperti hari sebelumnya, pembahasan masih melulu keperkuliahan. Perihal aku belum mendapatkan ide untuk menulis yang out of the box.

Topik yang akan aku bahas adalah tentang premis, berkaitan dengan filsafat & logika. Mengingat pemikiran logis diperlukan dalam mempelajari pengetahuan, karena melalui rasa penasaran yang tinggi menjadi pengetahuan atau suatu ilmu yang baru disebut science. Jadi selamat membaca!

Premis menurut KBBI berarti apa yang dianggap benar sebagai landasan kesimpulan. Dapat diartikan dasar pemikiran, alasan, asumsi, atau kalimat/preposisi yang dijadikan dasar sebagai penarikan kesimpulan dalam logika. Premis merupakan pemikiran logis yang mengalami tiga tahap.

  1. Major
  2. Minor
  3. Conclussion

Pemikiran logika secara global yang disebut major, kemudian ditambah dengan statemen logika minoritas sebagai contoh. Lalu dari dua keterangan tersebut dapat disimpulkan menjadi suatu asumsi atau kalimat yang menjadi dasar penarikan kesimpulan dalam logika.

Aku coba jelaskan melalui contoh,

“Orang yang memiliki iPhone adalah orang kaya.”

“Freya memiliki iPhone.”

“Maka Freya adalah orang kaya.”

Cukup mudah bukan? Ya— seharusnya. Premis memiliki hubungan dengan filsafat ilmu atau suatu pengetahuan yang menjadi dasar pemikiran. Tidak hanya ilmu pengetahuan, melainkan dari cara belajar atau memahami sesuatu. Karena pemikiran logis diperlukan dalam mempelajari suatu ilmu pengetahuan.



Seperti yang aku paparkan. Berawal dari penjelasan yang global, orang yang memiliki iPhone adalah orang kaya. Tidak spesifik, itu yang disebut statemen major. Karena cakupan pembahasan atau yang terlibat secara global. Kemudian ada statemen yang cakupannya minoritas, merujuk pada satu variabel atau satu objek. Yakni Freya memiliki iPhone.

Mengapa disebut premis minor? Karena cakupannya minoritas, tidak secara global. Dalam contoh Freya memiliki iPhone, belum tentu orang lain juga memiliki. Inilah yang menurutku minor diartikan statemen yang cakupannya sempit (satu objek), premis minor menjadi contoh sampel yang nantinya ketika disimpulkan menjadi,

Maka Freya adalah orang kaya.

Dari kata ‘maka’ merupakan bentuk dari conclusion, kesimpulan. Setelah membandingkan atau menggabungkan dua statemen yang bersangkutan atau malah bertentangan. Dapat ditarik kesimpulan sebagai premis yang menjadi pemahaman dalam contoh tersebut. Freya punya iPhone, berarti dia kaya. Ya seperti itu.

Premis diperlukan dalam proses belajar, bahkan dalam ranah ini… penulisan karya tulis ilmiah atau penelitian memerlukan premis sebagai landasan pemikiran atau penarik kesimpulan atas penelitian yang sudah dilakukan, sehingga pembaca dapat mengetahui kesimpulan penelitian yang sudah susah payah dilakukan dengan jelas.

Jangankan penelitian, dalam belajar juga diperlukan premis sebagai landasan berpikir untuk menarik kesimpulan. Proses belajar tidak akan sempurnya ketika kita/aku tidak dapat menarik kesimpulan. Sekali lagi pemikiran logis sangat dipertimbang-perlukan dalam proses belajar.


Premis juga digunakan dalam menyampaikan sesuatu agar jelas, mudah dipahami. Contohnya kita dalam melakukan menyajikan informasi. Ya, contohnya postingan blog ini. Seharusnya post yang baik, aku harus memberikan kesimpulan akhir dari seluruh paragraf yang aku paparkan dengan gak jelas wkwk. Begitu juga menjelaskan sesuatu secara langsung (bersuara), setelah aku memaparkan suatu presentasi… mungkin apa yang aku katakan bertele-tele, aku harus mengikatnya dengan kesimpulan yang mudah dipahami, moderat, dan padat.

Dalam penyampaian kesimpulan/premis, bisa spontan atau direncanakan. Karena premis ada kaitannya dengan logical think. Bagaimana cara kita berpikir logis, begitu juga menyimpulkannya menjadi statemen yang jelas.

Pembahasan premis ini seperti filsafat karena main logika, apalagi kalau disampaikan hanya melalui tulisan. Probabilitas ketidakpahaman mencapai 75% wkwk. Plus aku menulisnya dengan tergesa-gesa, akibat menunda-nunda, dan tahu-tahu eh tinggal satu jam lagi! Gas!

 

Hari ke-16 selesai dengan total mencapai 500 kata. Penjelasan premis membuatku pusing bagaimana cara aku menyampaikan. Gampangnya adalah seperti contoh yang sudah aku paparkan. Semoga besok aku bisa mendapatkan ide yang lebih terstruktur dan gampang untuk dipahami. Belakangan ini sering bahas yang berat-berat, hehe.

 

Berikut referensi, link yang aku gunakan,

Merdeka

KBBI

CONVERSATION

0 komentar: