My first mechanical keyboard experience



Beberapa hari yang lalu, aku berpikir untuk membeli keyboard mekanik dengan harapan aku bisa meng-improv kemampuan tulis-mengetik. Wkwkw, ya aku tahu ini hanya alibi belaka. Tujuannya kebanyakan karena tertarik sama backlight-nya yang cemleret pelangi. Walaupun pada hakikatnya nggak RGB yang bisa gonta-ganti. Worth seharga 800k keatas kalo itu.

Jadi, aku mulai mencari toko-toko di sekitar Kudus untuk membeli. Dengan persiapan budget yang.. nggak nembus sampai setengah juta, aku sama temen memberanikan diri. Melihat toko-toko elektronik yang terkemuka di sekitar Kudus. Yap, al hasil nggak ada yang pas. Bukannya nggak pas, tapi yang tersedia itu barang versi lawas. Aku bahkan tidak dapat merasakan itu mekanik memakai switch jenis warna apa. Walaupun aku belum pernah membelinya, tapi lihat review dari youtube, suara klik ketika tutsnya ditekan itu terdengar khas.

Setelah mikir dalam-dalem, aku disarankan temen. Ya teman dekat, yang sering memberiku nasehat dan saran tapi kebanyakan jarang aku pake. Ia menyarankan untuk membeli secara online. Waktu itu di ponsel ada aplikasi ‘Shopee’ karena ketika di ponpes pernah dipakai teman untuk nitip membeli sesuatu di salah satu olshop tersebut. Ya, bukan berarti aku pernah makai. Aku bisa dibilang pertama kali ini membeli item di olshop.

 

Karena aku pernah melihat temenku membeli barang melalui Shopee, jadi setidaknya tahu bagaimana prosedurnya. Walaupun aku pas awalan benar-benar gagap dan kebingungan, dan ketakutan. Maksudnya terlalu khawatir memikirkan apa barangnya nanti sesuai harapan atau tidak? Ini penipuan atau tidak? Dan paranoid seterusnya. Wkwkw, wajar aku belum pernah membeli model online. Dan selalu tatap muka.


 

Aku memilih keyboard dengan nama HP GK200, dengan switch warna biru. Worth seharga 500 ribu, dan diskon menjadi 300 ribuan (aku lupa tepatnya berapa). Intinya total ongkos kirimnya menjadi 309 ribu. Milih model HP/Helwett Packard. Nggak tahu kenapa, padahal di luar sana banyak merek seperti Rexus, Logitech (ini mahal ding), Hyper X, dsb. Mungkin karena hipnotis ingin sama-sama HP semua kali ya :v

Ok, over all dibeli. Keputusan dipikir sampai tiga kali lebih, membanding-bandingkan harga dan spek sana-sini. Ya intinya sama, mechanical keyboard dengan switch warna biru. Yang lain ada, tapi kudu dimodifikasi sendiri. Karena masih awalan, pokoknya aku milih yang model mekanik dan ber-switch. Maksudku aku biar bisa mendengar suara taktikal atau linear yang terdengar ketika tuts ditekan.

Bukan maksud flex, tapi ini masalah nge-feel dan sensasinya wkwk.

 

Nunggu sampai 3 hari, dan ini aku cek terus. Maksudnya aku cek sepanjang sampai mana paket-ku dikirim. Sudah sampai mana, di lokasi mana. Dan.. tahu-tahu sudah sampai Kudus di hari kedua. Hari ketiga proses pengiriman ke rumah.

Setelah di tangan pembeli, langsung bungah banget aku. Serius, aku sempat menggunakan kamera ponsel untuk merekam prosesi unbooking. Dengan rencana, aku mungkin bisa menontonnya dikemudian hari.

Awal tancap, langsung. Wooshh. Efek backlight-nya bekerja dan menyinari tiap pinggir-pinggir tuts. Dan seketika langsung memulai mode typing test,



(bila video tidak dapat diputar, maka langsung klik ini)

 

Benarkan? So clicky-clicky, bahasa kerennya tactical. Ya, karena yang terpasang di tiap keycaps, outemu blue switch. Yang jadi ciri khasnya ya ncen itu, klak-kliknya yang kuat suaranya dan geger wkwk.

 

Kemudian aku pakai untuk nge-game, dan feel-nya agak kurang. Mungkin karena aku menggunakan laptop kali ya? Jadi ada kemungkinan input lag. Walaupun nggak kerasa ketika dipakai buat ketik-mengetik, tapi ketika dipakai untuk main game jenis rythm atau kompetitif, yang memerlukan respon siap sedia. Kayak osu contohnya.

Feelsnya kurang, wkwkw. Ah bodo amat. Yang penting dengan adanya keyboard external ini, doa-nya bisa menunjang proses ketik-mengetik, meningkatkan peforma dan semangat untuk berkarya khususnya untuk terus melanjutkan proses menulis novel dan tugas makalah dsb. Wkwkw doanya banyak, semoga tercapai semua.

 

Mungkin overall itu dulu, aku akan mengirim post blog lagi so pasti.

Aku, Naufal Shidqi. Seorang note-taker. Struggling on this college world that need I to take cover. See you later!

CONVERSATION

0 komentar: