Materi Pengantar Studi Islam – Studi Islam di Timur &
Barat (P5)
Objective: mahasiswa diharapkan dapat memahami dan
mengetahui sejarah perkembangan studi Islam di Timur Tengah dan juga Barat
Studi Islam di dunia. Khususnya di dunia timur, mengalami
banyak perubahan. Mulai dari awal hingga kebangkitan sampai kemunduran. Berikut
dalam artikel ini akan membahas secara eksplisit singkat.
Dimulai dari studi Islam di dunia Timur. Yang keterangan
secara singkatnya sudah saya post dalam artikel tersendiri. Klik disini
untuk menuju ke link situs post yang membahas artikel tentang perkembangan
studi Islam di Timur Tengah.
Berikut akan membahas Orientalis dan Islamolog dalam
menghadapi perubahan kebangkitan Islam dan juga runtuhnya dinasti Abbasyiah
ketika umat muslim terpecah kemunduran.
Motivasi Orientalisme dalam Studi Islam
Ø Agama (Misal: missionarisme). Yaitu membuktikan bahwa
Islam adalah agama dan bukan sempalah dari agama Kristen yang studinya adalah
menjelek-jelekkan Islam
Ø Imperialisme, yakni menjadikan studi Islam sebagai alat mengenal
negeri Islam yang dijajah atau yang akan dijajah
Ø Westernisasi atau eurosentrisme. Mencoba menjadikan islam
di barat-baratkan. Dikarenakan Barat adalah peradaban yang superior
Ø Akademik. Studi Silam di kampus-kampus. Ketika
perkuliahan, dosen-dosen memberikan tugas yang mana dalam tugas tersebut
diselipkan studi-studi permasalahan Islam.
Pada tahun 610-750
Barat sama sekali tidak tahu tentang Islam
Buktinya adalah,
Ø Barat tidak mengenal islam dengan baik. Dikarenakan
ketersediaan informasi tentang Islam tidak mencukupi
Ø Barat mengenal Islam sebagai orang arab dan menyebutnya
dengan “Kaum Sarazen” (keturunan Siti Sarah) “agerani” (keturunan Siti Hajar)
yang suka merampok dan menjarah katanya.
Ø Contoh seorang barat yang menulis tentang Islam, adalah
Yohanes dari Damaskus (700/754), ia menyebut “agama Islam adalah sebuah sekte
kristen yang baru”
Sikap-sikap Oksidentalisme melawan Barat,
1. Dimulai dari Cultural Shock
2. Penguasaan tradisi dan budaya Barat merupakan bagaian
dari sejarah manusia yang tak perpisahkan
3. Menyadari bahwa Barat merupakan bagian dari sejarah
manusia yang tak terpisahkan.
4. Mengembalikan tradisi dan budaya ke asalnya semula dan
mengakhiri ghazwul fikri dan ghazwu al tsaqafah
5. Menghapuskan mitos “budaya Internasional”
6. Penulisan kembali sejarah dengan meletakkan barat pada
proporsi yang sebenarnya (tidak superioritas)
7. Usaha yang lebih aktif untuk meraih kebebasan sebagaimana
amanah Syahadat
8. Zaman Khalifah Al Makmun sebagai zaman inspiratif, islam
dimasa itu adalah yang superior yang mengalahkan Barat yang inferior
Orientalisme atau Islamolog
Kareel Steenbrink, Umat Islam perlu karya-karya
Orientalisme,
Ø Kemajuan buku-buku seperti Sosiologi, psikologi, Sastra
dan bahasa, kedokteran, teknik ada di barat. Islam membutuhkan ini.
Ø Mengumpulkan, menyimpan, dan menerbitkan naskah-naskah
lama Islam (Manuskrip Al Qur’an)
Ø Memperkaya tinjauan pustaka penelitian Islam. Dan di barat
studi Islam sangat berkembang, dan terkadang memiliki objek studi yang sama.
Ø Membuka kembali pintu “berpikir” umat Islam dengan melihat
pola pikir Barat yang bebas berijtihad.
Al Qur’an dan Hadits menjadi fokus studi Islam dari berbagai
segi,
Ø Al Qur’an = Ulumul Qur’an munculilmu asbabul nuzul, ilmu
bahasa, ilmu tajwid, ilmu balagah
Ø Hadits = fikih, ulumul hadits, ensiklopedia periwayat
hadits
1800-2000 (masa kebangkitan Islam)
Ø Islam bangkit dengan melihat Barat sebagai cermin kemajuan
peradaban
Ø Wilayah-wilayah Islam menjadi negara-negara merdeka dari
Penjajahan barat
Ø Tahun 1991: muncul ide oksidentalisme (lawan orientalisme)
yang dikemukakan oleh Hasan Hanafi, Ilmuwan dari mesir
Ø 1991 gerakan Islamisasi, ilmu pengetahuan Ismail R
al-Faruqi, Najib al Attas,
Studi Islam di zaman Al Makmun
Ø Islam sangat superior dan mengimpor Pengetahuan Yunani
untuk “diolah” dan dikaji secara bebas dalam konteks pengetahuan Islam.
Ø Terjadi asimilasi ilmu antara pengetahuan Yunani dan
pengetahuan Islam
Ø (ada sebagian) yang menulis pengetahuan Islam dengan
metode filsafat atau sains yunani
Ø Munculnya ilmuwan. Ibnu Miskawaih, al-Farabi, al-Kindi,
ibnu Rusyd,
Ø Lembaga “kajian Islam”; perguruan tinggi Nidzamiyah, Dll
745/750-1250 Barat Mulai Berkenalan dengan Islam
Ø Dinasti Abbasiyah (khalifah Al Makmun dan Harun
Ar-Rasyid); barat (Yunani dan Romawi) emnjadi Objek Studi bagi Islam dari
penerjemahan Karya, sampai kepada kritik dan “imajinasi pengetahuan” islam
dikenal sebagai negeri kaya raya dan sumber pengetahuan dunia.
Ø Perang Salib I-IV (1095-1291) secara tidak langsung
menjadi publishing islam di barat.
Ø Efek perang salib ini adalah Pencitraan Negatif dan rasa
penasaran yang tinggi terhadap Islam.
Ø Studi Islam Dunia barat dimulai dengan penerjemahan
al-Qur’an: misal dilakukan oleh Petrus Venerabilis yang selesai pada tahun
1143, juga beberapa manuskrip ilmu pengetahuan.
Tahun 1100-1140 fokus “kajian” barat adalah Muhamamd dan
kehidupannya dengan kesimpulan yang buruk dan tidak akurat
1250-1800
Ø Penghancuran Massal oleh Tentara Mongol: dan berefek
kepada Trauma massal.
Ø Dunia Islam terpecah dan studi Islam bergeser kepada
“Kejumudan Massal”
Ø Berkembang pesat laku sufi atau tarekat-tarekat dan
berkembang kepada Takhayul dan Khufarat-khufarat yang jauh dari logis
Untuk sedikit lebih jelasnya. Bisa di-unduh (.docx)-nya Disini
0 komentar:
Posting Komentar