PENGGUNAAN TANDA BACA KOMA (,)
1.
Dipakai diantara
unsur-unsur dalam suatu pembilangan atau pemerincian.
Contoh:
Ø
Telepon seluler, komputer,
atau internet bukan barang asing.
Ø
Buku, majalah, dan journal
Ø
Satu, dua, … tiga
2.
Dipakai sebelum kata
penghubung. Seperti tetapi, melainkan, dan sedangkan, dalam kalimat majemuk
setara.
Contoh:
Ø
Saya ingin membeli kamera,
tetapi uang saya belum cukup
Ø
Ini bukan milik saya,
melainkan milik ayah saya.
3.
Dipakai untuk memisahkan
anak kalimat yang mendahului induk kalimatnya,
Contoh:
Ø
Kalau diundang, saya akan
datang
Ø
Karena baik hati, dia
mempunyai banyak teman
Catatan: Tanda koma TIDAK dipakai jika induk kalimat mendahului anak
kalimatnya.
Contoh: Saya akan datang kalau baru diundang. Dia mempunyai banyak teman
karena baik hati.
4.
Dipakai dibelakang kata
atau ungkapan penghubung antar kalimat. Seperti: oleh karena itu, jadi, dengan
demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun demikian.
Contoh:
Ø
Mahasiswa itu rajin dan
pandai. Oleh karena itu, dia memperoleh beasiswa belajar di luar negeri.
Ø
Anak itu memang rajin
membaca sejak kecil. Jadi, wajar kalau dia menjadi bintang pelajar.
5.
Dipakai sebelum dan atau
sesudah kata seru. Seperti: O, ya, atau hai, dan kata yang dipakai sebagai
sapaan. Seperti: bu, dik, atau nak.
Contoh:
Ø
O, begitu?
Ø
Wah, bukan main!
Ø
Hati-hati, ya, jalannya
licin!
6.
Dipakai untuk memisahkan
petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Contoh:
Ø
Kata nenek saya, “kita
harus berbagi dalam hidup ini.”
Ø
“kita harus berbagi dalam
hidup ini.” Kata nenek saya, “karena manusia adalah makhluk sosial”
Catatan: Tanda koma tidak dipakai untuk
memisahkan petikan langsung yang berupa kalimat tanya, kalimat perintah,
kalimat seru dari bagian yang mengikutinya.
Contoh: “dimana saudara tinggal?” tanya Pak
Lurah.
7.
Dipakai bersama:
a)
Nama dan alamat
Contoh: Sdr. Abdullah, Jalan Kayumanis III/18, Kelurahan Kayumanis,
Kecamatan Matraman, Jakarta 19923.
b)
Bagian-bagian alamat
Contoh: Depan fakultas kedokteran, Universitas Indonesia.
c)
Tempat dan tanggal
Contoh: Surabaya, 10 Mei 1923
d)
Nama tempat dan wilayah
atau negeri yang ditulis berurutan.
Contoh: Tokyo, Jepang
8.
Dipakai untuk memisahkan
nama yang dibalik dalam susunan daftar pustaka.
Contoh: Guanawan, Ilham. Kamus Politik
Internasional. Jakarta: Restu Agung.
9.
Dipakai diantara
bagian-bagian dalam catatan kaki / catatan akhir.
Contoh: Sultan Takdir Alisjahbana, Tata
Bahasa Baru Bahasa Indonesia, Jilid 2 (Jakarta : Pustaka Rakyat, 1950), hlm.
25.
10.
Dipakai diantara nama orang
dan singkatan gelar akademis yang dimilikinya. Fungsinya untuk membedakan
antara nama diri, keluarga, marga dengan gelar.
Contoh:
Ø
B.Ratulangi, S.E
Ø
Ny. Khadijah, M.
Catatan: Bedakan antara,
Ø
Siti Khadijah M.A → Siti
Khadijah Mas Agung (tanpa koma)
Ø
Siti Khadijah, M.A
11.
Dipakai sebelum angka
desimal atau diantara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka,
Contoh:
Ø
12,5 Meter
Ø
12.000,00 Rupiah
12.
Dipakai untuk mengapit
keterangan tambahan/keterangan aposisi.
Contoh:
Ø
Didaerah kami, Misalnya,
masih banyak lahan tambang yang belum diolah
Ø
Soekarno, Presiden RI,
merupakan salah seorang pendiri gerakan nonblok
Catatan: biasanya digunakan untuk memperjelas. Sebagaimana dalam contoh.
Soekarno. Di Indonesia mungkin banyak orang yang namanya Soekarno. Maka dari
itu, dijelaskan lebih spesifik. Yakni, Soekarno yang menjabat menjadi Presiden
RI 1.
13.
Dapat dipakai dibelakang
keterangan yang terdapat pada awal kalimat untuk menghindari salah baca atau
salah pengertian.
Contoh:
Ø
Dalam pengembangan bahasa,
kita dapat memanfaatkan bahasa daerah
Ø
Atas perhatian saudara,
kami ucapkan terima kasih.
0 komentar:
Posting Komentar