Menghayati Pancasila


Dalam hidup yang mana akan selalu menjumpai keberagaman ras, suku, agama, dan kepercayaan. Kita tidak boleh bersikap saling menyalahkan ataupun memaksa orang lain mengikuti kepercayaan atau keberagaman kita. Dikarenakan keberagaman yang mana tidak boleh dijadikan alasan untuk bertikai pecah belah, justru dapat dijadikan kekuatan untuk bersatu yang mana mengesampingkan keberagaman akan tetapi mengutamakan kesatuan.
Sama seperti pancasila pada sila yang ketiga. Yang berbunyi, persatuan Indonesia. Bahasa, kebudayaan, ras yang ada di Indonesia adalah suatu kekayaan bangsa dan negara. Yang mana kita haruslah mempertahankannya. Bukannya malah saling menyalahkan membeda-bedakan seketika.
Haruslah kita sebagai rakyat Indonesia menjaga, melestarikan kebudayaan Indonesia. Lagi bagi kaum pemuda yang mana sering dianggap sebagai “agent of change” yang mana diharapkan dapat membuat perubahan semakin baik untuk bangsa dan negara.


Khalifah berbeda dengan Khilafah. Dari cara pengucapannya saja sudah jelas berbeda. Khi dengan Kha. Yang mana dalam tatanan bahasa arab, bilamana berubah meskipun hanya terpaut harakat pengucapan maka artinya mungkin berbeda pula. Begitu juga dengan khalifah dengan khilafah.
Khilafah dalam Al-Qur’an tidak dijelaskan apa itu khilafah, dan bagaimana tata kerja khilafah sebenarnya. Sedangkan khalifah terdapat dalam Al-Qur’an yang artinya menjaga. Dalam lingkup diri sendiri atau ibaratnya menjaga tempat tinggal atau bumi ini. Sedangkan khilafah yang diartikan cenderung merujuk ke unsur politik.

Pancasila harus dihayati dalam hati. Lagi diterapkan dalam perilaku secara kognitif dan nyata. Dikarenakan zaman sekarang banyak organisasi-organisasi yang mana bukannya memperkuat memperdalam ideologi pancasila. Melainkan malah menyalahkan dan tidak mengakui pancasila wa akhowa tuha. Golongan organisasi tersebutlah yang biasanya tidak mengetahui akan sejarah dibentuknya pancasila. Sejarah mengenai perjuangan para pejuang-pejuang kemerdekaan yang berpikir keras matang-matang untuk membentuk meracik tiap sila agar menyatukan bangsa Indonesia yang beragam.

Karena itu di zaman yang serba modern ini. Di zaman yang informasi mudah didapatkan dengan instannya. Seorang dapat menulis informasi dengan mudahnya dan pula membagikan ke seluruh belahan dunia dengan instannya. Tak luput pula beberapa oknum yang mendapati informasi yang tidak valid, yang belum tentu keberanannya, atau hanya dimaksud tujuankan untuk provokasi hingga memecah belah rakyat dan mengesampingkan kesatuan.

Ideologi pancasila yang mana menuju pada ideologi kebersamaan. Jadi keberagaman tidak dijadikan alasan untuk bertikai dan pecah belah. Akan tetapi dijadikan kekuatan kelebihan untuk bersatu dan sama berjuang.

CONVERSATION

0 komentar: