Menerapkan kebiasaan membaca minimal 70 halam per hari itu
mungkin bukanlah sesuatu yang sulit. Ya bukan sesuatu yang sulit. Tapi kadang
kalau tidak terbiasa kadang akan jadi sesuatu yang sulit. Aku mendapatkan
kebiasaan ini dari teman satu kelurahan. Azka Yafina namanya. Ia yang aku kenal
sebagai easy going dalam hal berorganisasi dan selalu muda mencari teman. Suatu
ketika aku mendapat kesempatan untuk dolan ke rumahnya. Mendapati kamarnya yang
penuh akan seni. Serius, ini seni dan tidak ada unsur penghinaan karena seni
itu abstrak dan bahkan tidak dimengerti. Hanya yang mengarang saja mungkin
mengerti maksud dari suatu seni yang dibuat.
Kembali di pembahasan. Membiasakan membaca, entah itu buku
apapun. Entah itu novel atau suatu karya sastra atau apalah. Yang penting
membaca. Itu setidaknya sedikitnya akan membantu mengasah kemampuan berpikir
dari seseorang yang membaca. Karena dengan membaca, tidak mungkin pembaca
menerapkan blank minded. Pasti open minded dan mikir akan apa yang dibaca.
Entah itu novel ataupun suatu buku ekspositori. Kalaupun novel sekalipun, maka
imajinasi-lah yang berjalan membantunya berpikir mengerti akan karya sastra
yang mungkin penuh kan drama tragis imajinatif fiksi fantastis.
Begitulah katanya. Azka sendiri tidak mengutip kebiasaan ini
yang ia simpulkan dari dirinya seorang. Melainkan dari guru kita. Madrasah tbs
tercinta. Yang biasa dipanggil Syaikh. Dalam bahasa arab artinya guru yang
benar dihormat. Kalau dikalangan tbs atau madrasah yang masih menganut
kitab-kitab kuning. Istilah Syaikh itu ibaratnya guru besar atau seorang guru
yang ilmunya sangat kaya.
Syaikh Khamim. Begitulah aku dan Azka menyebutnya. Tidak
hanya aku berdua. Melainkan semua rata-rata masyarakat tbs memanggilnya begitu.
Beliau pernah menerangkan akan kebiasaan Beliau. Membaca minimal 70 halaman per
hari. Entah yang dibaca kitab atau apapun. Yang penting membaca buku. Karena
eman-eman kalau otak jadi tumpul gara-gara suatu liburan panjang. jadi untuk
mengisi kekosongan ketika dikala liburan atau dikala waktu luang. Bisa di-isi
dengan membaca.
Aku sedang berusaha menerapkan kebiasaan ini dalam diri.
Kalau masalah menulis mungkin aku sedikit produktif dan bisa memproduksi
minimal 1 artikel. Entah itu termasuk free writing atau suatu artikel yang
mungkin semoga ada kandungan ilmu didalamnya. Namun dalam hal membaca. kadang
agak seret atau agak macet-macet. Karena aku mengenal akan diriku yang malas
akan membaca. dan itupun menyebar sampai rasa malas akan belajar yang aku
menyadari kalau itu dibiarkan bisa berakibat fatal. Karena itu aku berusaha
untuk memasukkan kebiasaan ini dalam diri yang kalau sudah lancar itu akan
banyak manfaatnya.
0 komentar:
Posting Komentar