Aku mau Nulis

Halo, this is Naufal here.

Terima kasih sudah mampir dan membaca. Di post ini aku mau cerita.

 


Aku tiba-tiba teringat tentang momen ketika aku awal perkuliahan di jurusan ilmu perpustakaan. Banyak sekali hal baru yang belum aku pahami, sehingga aku berpikir “aku harus bisa, sudah berada di Yogya. Jauh-jauh dari kampung, aku harus bisa.” Makanya ketika semester 1 awal, banyak yang mendapati aku sering ke ruang baca atau perpustakaan.

Berbuat apa? biasanya membaca atau paling tidak menulis, mengetik. Intinya otak-atik keyboard laptop. — Dulu, aku belum memiki perangkat yang mumpuni. Sehingga aku hanya terbatas pada browsing, mengetik, menulis lalu repeat.

Aku bahkan tidak punya waktu untuk update game. Maksudku karena perangkat yang aku punya hanya mampu main game counterstrike breaktrough edition, versi fanmade. Ya, bagiku itu sudah kenikmatan tersendiri. Tapi masalah mabar dota, atau apalah itu.. bahkan sampai berpikir aku ingin mencapai lantai 100. Itu hanya imajinasi belaka.

Bahkan keinginan itu jadi bahan untuk aku berkarya. Tapi untuk aku sendiri. Yakni novel manuskrip pertama yang aku tulis, Infinity Moment. Yang berarti momen tiada batas. Aku bahkan nggak ingat, kenapa aku menulis judul yang.. ya mbuh. — sekarang sudah aku rekap ulang, di-remix. Menjadi minecrafter dengan cerita yang mungkin ya gitu-gitu aja. Tapi aku suka menulis novel, apalagi fantasi. Penulis novel fantasi akut.

 

Tiba-tiba kenapa aku teringat masa-masa semester 1 dan 2. Ketika masa-masa tatap muka, adalah karena aku merasa di semester 4 ini semangat akan aku kuliah, keseriusan akan aku kuliah nampaknya berkurang. — Nggak tahu, aku hanya merasa. Nge-feel ketika nyadar tersebut adalah ketika aku buka-buka folder perkuliahan. Lalu mendapati ada beberapa folder per-mata kuliah, aku melihatnya kosong. Maksudnya nggak ada file word sekalipun.

Kemudian nyadar kalau aku belum pernah mencatat apapun selama semester 4 ini di mata kuliah tersebut. Ya ada beberapa yang aku catat di mata kuliah lain. Tapi yang jelas, ada satu mata kuliah yang benar-benar kosong. Aku belum pernah menulis catatan apapun.

Kuliah model apa ini?

Sudah tidak ikut organisasi, hanya bermodal relawan notetaker. Organisasi sudah nggak ikut, rasanya nggak masuk akal kalau hal yang lain juga drop.

 

—Dari awal, aku menyadari. Aku bukan mahasiswa yang ikut organisasi sana-sini. Maka dari itu, aku harus berkarya atau fokus dalam perkuliahan. Mengorbankan ikut kumpul bareng konco, secara tidak langsung memilih menjadi orang tertutup/introvert yang tidak ikut kumpul-kumpul. Terserah mau dipanggil nolep ya kareppe. Karena memang kenyataannya seperti itu kok.

Karena masalah keorganisasian itu minus, maka ya stats lain harus diunggulkan. Aku merasa kek gitu, aku sudah nggak ikut ormas sana-sini. Ya maka dari itu aku ya harus bisa solo sendiri. Mulai dari cari materi, dan menjalin relasi yang baik dengan para dosen terkemuka. — Ingat, aku nggak punya relasi apapun. Belum, mungkin masih proses. Tapi sebenarnya kosong beneran.

 

Semester 1 dan 2, aku sering mencatat. Bila kalian cek, di timeline post blog ini.. kamu kalian akan menemukan postingan-ku yang berkaitan dengan perkuliahan. Nggak tahu, aku benar-benar produktif kala itu. Rasanya seperti mudah sekali berkarya, menulis, mengekspresikan diri melalui tulisan. Benar-benar enteng.

 

Sekarang?

Entah, semenjak aku punya perangkat baru.. ya aku akui. Memang bagus, tapi aku menyadarinya setelah satu tahun penggunaan. —dan yang pasti, namanya perangkat. Itu pasti akan mengalami masa-masa rusak. Cepat atau lamban, dan itu tidak bisa diganggu-gugat.

Terlebih setelah meng-upgrade ram, dan mengenal game Sword Art Online yang sering aku post dicuitan Twitter.. produktifitas semakin berkurang. — Maka dari itu, aku harus membenahi niat dan memperkuat semangat.

 

Semangat lain karena aku sering menulis catatan atau apapun yang diterangkan oleh Dosen adalah kawan difabel tuli, semoga ia selalu diberi kelancaran dalam proses study-nya. Dari sini, Aku Naufal. Aku adalah seorang notetaker. See you later.

 

 

 

CONVERSATION

0 komentar: